sempat mengisi kosong saya di hari selasa, rabu, kamis, jumat jam 16.00
di ndalem kaneman dan ndalem purbayan, Kraton Jogjakarta
tari "sari sumekar" "matoyo retno" "surung ndayung"
"yang terpaksa harus tergeser"
untuk kemudian bagi saya bisa mengerti
bagaimana bisa sabar namun tetap konsentrasi mengikuti alunan gending dengan tempo sangat pelan...
tetep ayu namun rendah hati tenpa harus melotot untuk menunjukan diri...
tetap kokoh dan kuat dalam menopang setiap gerakan yang sewaktu-waktu berubah

dalam keharuman yang hanya sesekali dihirupnya...
kembang yang bersuntingkan kembang....
yang muncul dari pekatnya lumpur dan sesaknya udara...."

menapaki hidup dengan mempertanyakan dirinya....
kembang yang bersuntingkan kembang....
selalu muncul tanya akan arti keadilan....
tidak hanya bagi diriku tapi juga mereka...."

tentang keharuman yang telah ditaburnya....
masihkah ada nurani untuk merasa...."

adalah juga manusia dengan segala keterbatasan......
namun ada kesadaran untuk membangun...
mungurai arti diri di hadapan-NYa"
(prolog dwi rahayuningsih "sinden")
2 comments:
mbak djatie. kangen. mohon maaf lahir batin ya!
hey gitaaaa hahaha maaf lahir batin nduk...^^
Post a Comment